May 5, 2023 · 4 Min read

UI UX : Pengertian dan Perbedaan, Serta Contohnya

UI UX berkaitan dengan ketika kita ingin menciptakan sebuah produk yang sukses, yang memprioritaskan keinginan pengguna dan tentunya yang bisa digunakan oleh pengguna kita nantinya. Karena pendekatan semacam ini tidak hanya bagus untuk peng

ui ux

UI UX berkaitan dengan ketika kita ingin menciptakan sebuah produk yang sukses, yang memprioritaskan keinginan pengguna dan tentunya yang bisa digunakan oleh pengguna kita nantinya. Karena pendekatan semacam ini tidak hanya bagus untuk pengguna, tetapi juga untuk Bisnis Kamu.

UX Design adalah tentang keseimbangan antara keinginan pengguna dan sebuah tujuan bisnis. Dengan mengutamakan pengguna, Kamu tidak hanya menciptakan produk yang profit tapi juga menjadi produk yang bernilai untuk target audience.

Apa Itu UX Design?

<yoastmark class=

Dalam dunia UX Design, kita sering menyebutnya dengan istilah User Experience, biasa kita singkat juga dengan UX. Istilah ini mencakup semua hal tentang bagaimana seseorang berinteraksi dengan produk dan layanan suatu organisasi atau perusahaan.

UX Design mencakup semua hal yang berkaitan dengan apa yang dirasakan pengguna, aksi yang pengguna lakukan sebelum menggunakan produk dan sesudah menggunakan produk.

UX Design juga berfokus kepada perjalanan seorang users dari menjalankan produknya sampai di titik akhir, hal ini mengacu kepada perasaan pengguna, emosi pengguna ketika menggunakan product, bahkan sampai reaksi psikologi pengguna.

UX Design berfokus kepada ketertarikan pengguna, dan kebutuhan pengguna. Nah ini 2 hal yang harus dibedakan. Pengguna ingin fitur A ada di sebuah product? tapi apakah keinginan tersebut bakal menjawab semua kebutuhannya?

UX Design harus mencakup semua hal tentang produk, mulai dari branding, UI Desain, kegunaan, dan fungsionalitas.

Apa Itu UI Design?

Singkatnya, UI Design adalah tampilan produk yang kita perlihatkan ke pengguna. UI Design fokus kepada visualisasi yang kita dapat ketika menggunakan sebuah produk. Contoh sederhanya adalah ketika kita melihat aplikasi tokopedia misal, warna hijau, gambar produk adalah visualisasi nyata yang kita dapat.

Perbedaan UI Design dengan UX Design

UX dan UI Design mempunyai area fokus yang berbeda, UI Design membicarakan tentang bagaimana warnanya, bagaimana typografinya, icons, animasi, dan navigasinya. UX lebih kepada bagaimana perasaan pengguna ketika mencoba aplikasinya, kesulitankah atau mudah digunakan. Bagaimana informasi terkait dengan kalimat yang ada di aplikasi. Bagaimana journeynya, dan hal lain yang berkaitan dengan aksi.

Buat contohnya adalah seperti ini, tampilan yang memukau dengan segala warna yang ada dan animasi yang ada belum tentu membuat pengguna sukses dalam menggunakan sebuah aplikasi.

Contoh sederhananya adalah website yang mempunyai loading yang lama, akan segera ditinggalkan begitu saja oleh seorang pengguna. Sebaliknya website yang sederhana, cepat, dan tidak memerlukan banyak klak klik sana sini, justru akan memberikan pengalaman luar biasa bagi pengguna yang mencoba aplikasinya.

Sejarah UI UX Design

Awalnya bermula dari Bapak Don Norman, seorang kognitif ilmuan, professor sekaligus penulis buku legendaris, The Design of Everyday Things. Menemukan istilah UX pada pada tahun 1993 dan merupakan orang pertama yang menggunakannya dalam jabatannya. “User Experience Analyst”.

Meskipun istilah ini dikemukakan pada tahun 90 an awal, namun nyatanya User Experience adalah sesuatu hal yang sudah lama, bidang ini sudah ada pada 1940 an, perusahaan seperti Toyota dan Bell Labs menggunakan pendekatan yang berpusat pada manusia (UX) untuk memecahkan masalah dan menguntungkan pelanggan.

Ditahun 1995, seorang desainer industri asal Amerika Serikat juga menerbitkan bukunya “Designing for People”, yang mana ia membuat dan menetapkan prinsip inti untuk membuat pengalaman pengguna menjadi efisien dan menyenangkan.

Apa Itu UX Designer?

UX Designer adalah nama posisi sebuah pekerjaan, tapi secara general ya. Tugas dan tanggung jawabnya sangat bervariasi tergantung dari perusahaan tempat mereka bekerja. Ukuran perusahaan juga dapat menentukan Tanggung jawab seorang UX Designer. Untuk ukuran yang termasuk small company biasanya semua spesialiasi dari pekerjaan UX Designer dikerjakan oleh satu orang.

Namun untuk perusahaan besar, biasanya lebih dispesifikasikan lagi, seperti menjadi UX Researcher, UX Strategist, UX Architect, UX Writing, UX Engineering, atau hal lainnya.

UX Designer mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk memaksimalkan interaksi pengguna dengan product yang di bangun. Secara umum tugas dan tanggung jawab UX Designer adalah sebagai berikut :

  • Merencanakan dan melakukan riset pengguna
  • Berurusan dengan stakeholder yang terlibat
  • Visualisasi data atau Arsitektur informasi
  • User journey mapping
  • Mapping out pengguna flows
  • Interpreting and analyzing research findings and pengguna feedback
  • Creating pengguna stories, personas, and storyboards
  • Defining information architecture
  • Creating prototypes and wireframes
  • Conducting usability testing
  • Facilitating workshops

“Empati adalah salah satu hal yang penting untuk menjadi seorang UX Designer yang sukses.”

Cerita The $300 Million Button

ui ux
$300 Million Button

Pengalaman pengguna yang luar biasa menghasilkan pengguna yang senang dan puas dan pada akhirnya menguntungkan bisnis. Inilah kisah tentang bagaimana mengubah tombol meningkatkan pendapatan tahunan situs sebesar $300 juta.

Situs e-commerce mengalami tingkat pengabaian keranjang yang tinggi. Pelanggan tampak meninggalkan gerobak mereka ketika diberikan formulir pendaftaran sederhana — satu input, dua tombol (Masuk dan Daftar), dan tautan (Lupa Kata Sandi) — di awal proses pembayaran.

Tim menganggap pengguna akan menghargai formulir pendaftaran sebagai cara untuk mempercepat pembayaran pada pembelian berikutnya, karena mereka dapat membuat akun satu kali dan tidak perlu memasukkan kembali informasi nanti. Studi kegunaan menunjukkan bahwa pengguna pertama kali tidak suka mendaftar dan akan meninggalkan situs daripada melakukannya. Mereka hanya ingin menyelesaikan pembelian mereka dan tidak menjalin hubungan jangka panjang yang membuat mereka menjadi sasaran email pemasaran.

Pelanggan berulang juga mengalami masalah dengan formulir tersebut, karena mereka sering tidak mengingat kredensial mereka. 75% pelanggan yang meminta untuk mengatur ulang kata sandi mereka tidak pernah menyelesaikan pembelian mereka karena mereka tidak ingat persis email yang mereka gunakan untuk pendaftaran.

Ketika desainer membuat pendaftaran opsional dan memungkinkan pengguna untuk check out sebagai tamu, pendapatan tahunan meningkat sebesar $300.000.000. Jumlah pelanggan pembelian meningkat sebesar 45% hanya dengan mengikuti beberapa praktik terbaik pendaftaran.

Never make a decision based on intuition alone. Always trust data and research.

Apa Itu Informasi Arsitektur

Arsitektur informasi (IA) adalah proses pengorganisasian informasi sehingga pengguna dapat dengan mudah menemukan apa yang mereka cari, mengkonsumsi, memanipulasi, dan menyelesaikan tugas mereka.

Dalam buku mereka, Arsitektur Informasi, Louis Rosenfeld dan Peter Morville merumuskan 3 pilar IA — konten, konteks, dan pengguna.

Konten mencakup semua data (visual, teks, kode) yang diatur oleh arsitek informasi dalam suatu sistem. Konteks mengacu pada tujuan, sumber daya, kebutuhan, dan harapan dari proyek dan bisnis desain tertentu. Pengguna mewakili audiens target suatu produk.

Arsitektur informasi terdiri dari 4 sistem:

  • Sistem organisasi : bagaimana Kamu mengkategorikan dan menyusun informasi
  • Sistem pelabelan: bagaimana Kamu merepresentasikan informasi menggunakan teks atau label visual
  • Sistem pencarian: bagaimana pengguna mencari informasi
  • Sistem navigasi: bagaimana pengguna bergerak melalui sistem Kamu

Produk yang unik, bermanfaat, dan menyenangkan tidak mungkin dibuat tanpa fondasi IA yang kuat. Itulah mengapa desainer UX perlu mempelajari cara menyeimbangkan kebutuhan bisnis dan audiens target serta mengatur konten secara efektif.

Desainer UX dapat melakukan aktivitas seperti penyortiran kartu, inventaris konten, audit konten, pengelompokan konten, pelabelan, pembuatan hierarki dan navigasi, pembuatan prototipe, dan praktik lain untuk menyusun konten.

Design Thinking Proses Adalah

Proses design thinking adalah pendekatan pemecahan masalah berdasarkan ide, bahwa Kamu harus melihat masalah dari sudut pandang pengguna dan kemudian berpikir seperti seorang desainer.

Design thinking diperkenalkan kepada para insinyur di Universitas Stanford pada tahun 1959 sebagai cara baru untuk mendekati masalah secara kreatif. Dengan pertumbuhan desain yang berpusat pada manusia, pemikiran desain menemukan jalannya ke dalam industri UX.

Pemikiran desain dibangun di atas 5 tahap pemecahan masalah: berempati, mendefinisikan, mengidealkan, membuat prototipe, dan menguji.

Empathize: Teliti audiens Kamu dan pelajari tentang rasa kepedulian, ekspektasi, frustrasi, dan kebutuhan mereka. Dengan merasakan apa yang dirasakan pengguna dan disupport oleh data yang valid, maka produkmu nantinya akan berguna.

Define: Tentukan masalah manusia untuk menentukan tantangan yang akan ditangani oleh tim Kamu.

Ideate: Brainstorm ide (bahkan ide buruk) yang bisa menjadi solusi.

Prototype: Visualisasikan ide paling solid, buat prototipe layar yang ingin Kamu uji.

Test: Validasi asumsi dan manfaatkan umpan balik pengguna untuk meningkatkan solusi sebelum tim Kamu menghabiskan waktu dan uang untuk mengembangkan dan menerapkan ide.

Pemikiran desain bukanlah proses berurutan. Desainer akan sering kembali ke tahap sebelumnya untuk merevisi solusi hingga desain terbaik dibuat. Pendekatan ini harus diintegrasikan ke dalam proyek dari tahap sedini mungkin untuk mencegah memulai kembali dari awal ketika hipotesis gagal.

“Conduct design thinking workshops for highly complex problems that cannot be solved with standard practices.”

 

Mungkin itu tadi adalah penjelasan tentang UI UX yang bisa Aku berikan ke kalian. Semoga bisa membuka wawasan sedikitnya ya.

Feel free untuk tanya lebih lanjut melalui email. halo@sidikry.com

 

Sumber Belajar :

  1. What is User Experience (UX) Design? | The Interaction Design Foundation
  2. The $300 Million Button | UX Articles by UIE
  3. The design thinking process | What it is, how to use it, and what’s next